Pentingnya Jaga Kesehatan Jiwa kala Pandemi Covid-19 Menurut Psikolog

Psikolog di Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah Denpasar, Lyly Puspa Palupi, mengatakan untuk menjaga kesehatan jiwa setiap orang perlu berusaha menanamkan pikiran positif, terutama selama pandemi COVID-19.

“Individu perlu berusaha untuk bersikap dan berpikir positif dalam menghadapi situasi ini. Kondisi sulit ini dialami oleh hampir seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia. Mencoba untuk selalu bersyukur untuk hal-hal yang masih dimiliki, misalnya kesehatan, usia yang panjang, pekerjaan, keluarga,” kata Lyly.

Ia menjelaskan tetap menanamkan pikiran positif dalam pandemi COVID-19 ini menjadi salah satu cara menghindari munculnya gangguan kejiwaan. Dalam situasi pandemi, efek psikologis yang paling sering muncul di masyarakat adalah rasa takut dan cemas terpapar COVID-19. Selain itu, terbatasnya akses dan kebebasan untuk melakukan aktivitas, seperti bekerja, sekolah, bersosialisasi, dan lainnya.

“Karena kondisi ini berlangsung cukup lama dan belum bisa diperkirakan kapan akan berakhir sehingga masyarakat dituntut untuk menyesuaikan diri dengan kondisi. Ada yang bisa beradaptasi tanpa banyak kendala, namun tidak sedikit juga merasa kesulitan sehingga secara psikis mengalami efek seperti masalah kecemasan, stres, hingga depresi,” jelasnya.

Selain itu, perlunya memilah pemberitaan yang ingin diketahui dan bermanfaat. Yang perlu dilakukan adalah membatasi dan memilah informasi yang dibaca.

“Jika dirasakan sudah tidak nyaman lagi mengikuti berita-berita COVID-19, silakan jeda sejenak, alihkan perhatian ke hal-hal lain atau informasi yang membuat hati lebih gembira dan positif,” katanya.

Situasi yang memerlukan pendampingan psikolog apabila seseorang mulai merasa terganggu fungsinya sehari-harinya. Salah satunya, mengganggu pekerjaan, proses belajar, dan merasa tidak ada pihak yang bisa memberikan dukungan dan membantu masalah yang dihadapi.

Psikolog mengatakan untuk menjaga kesehatan jiwa setiap orang perlu berusaha menanamkan pikiran positif, terutama selama pandemi COVID-19.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *